Archive for the ‘Ekonomi’ Category

Bagi kawan-kawan fakultas ekonomi yang lagi ambil skripsi dan lagi butuh judul-judul skripsi sebagai bahan referensi, berikut ada beberapa judul skripsi yang mungkin bisa membantu. Semoga bermanfaat 🙂
Terus bagi kawan-kawan yang jurusan akuntansi (akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, sistem informasi akuntansi), jurusan manajemen (manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen promosi, manajemen sumber daya manusia, manajemen operasional) dll maaf banget belum tersedia judul-judul skripsi yang berhubungan dengan jurusan tersebut. Semoga suatu saat bisa di update lagi judul-judul skripsi fakultas ekonomi-nya. Atau bisa juga kawan-kawan tambah sendiri dengan menulis komentar di postingan ini hehehehe… 😀

  1. Pengujian Size Hypothesis Dan Debt To Equity Hypothesis Yang Mempengaruhi Tingkat Konservatif Perusahaan Dengan Tekhnik Multinomial
  2. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Umur Perusahaan Leverage, Likuiditas Dan Saham Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di BEJ
  3. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Dan Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan FIFO Dan Average Pada Perusahaan Manufaktur Pada Periode 2001-2005 Yang Terdaftar Di BEJ
  4. Analisis Pengaruh Profitabilitas Ukuran Perusahaan, Deviden Payout Ratio Dan Kelompok Usaha Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan Public Di Indonesia
  5. Analisis Hubungan Pertumbuhan Rasio Laporan Keuangan Dengan Prediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan – Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Di BEJ
  6. Tinjauan Peranan Industri Terhadap Pembagunan Ekonomi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  7. Peranan Bantuan Luar Negeri Dan Ekspor Non Migas Terhadap Peningkatan Produk Domestik Bruto Di Indonesia (1969 – 1990)
  8. Analisa Fungsi Produksi Terhadap Output Industri Kimia Di Indonesia
  9. Kemampuan Membayar Hutang Luar Negeri Dan Peekonomian Indonesia
  10. Dampak Peningkatan Anggaran Rutin APBN Terhadap Bunga Dan Cicilan Hutang Luar Negeri (1997) 
  11. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Nilai Tukar US Dollar, Tingkat Suku Bunga Deposito Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Inflasi Di Indonesia Tahun 1987 – 1997
  12. Pengaruh Suku Bunga Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) Terhadap Pasar Uang Antar Bank Periode Juli 1995 – Desember 1998
  13. Analisa Pengaruh Retribusi Daerah Dan Retribusi Terminal Terhadap Pendapatan Daerah
  14. Pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Inflasi Di Indonesia Tahun 1983 – 1997
  15. Produktivitas Tenaga Kerja Pada Industri Komputer Di Indonesia
  16. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Dari Beberapa Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
  17. Analisa Peran Dan Hubungan Keluarga Bagi Anggota Keluarga Dalam Bisnis Keluarga (Studi kasus Pada Bisnis Keluarga Etnis Cina Di toko Mas Ria Gembira)
  18. Analisa Karakteristik Nama Merek Yang Baik Pada Wirausaha Toko Kue Dan Roti Widya Cake
  19. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Emisi Obligasi Dalam Pasar Surat Hutang Di Indonesia
  20. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Kemiskinan Di Indonesia Periode 1985 – 1999
  21. Studi Tentang Strategi Antisipasi PT. National Gobel Terhadap Macro Political Risks Dan Micro Political Risks Di Indonesia
  22. Kebijakan Luar Negeri Prancis Terhadap Invasi Amerika Serikat Ke Irak (2002 – 2003)
  23. Peranan CNN Dan BBC Dalam Membentuk Opini Publik Di Amerika Serikat Dan Inggris : Sebuah Tinjauan Komparatif Terhadap Zionisme Yahudi (2001 – 2003)
  24. Pemberian Bantuan Hukum Timbal Balik (Mutual Legal Assistance) dalam Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia dalam Rangka Pemberantasan Tindak Pidana Internasional
  25. Peranan Komunikasi Antar Pribadi Dalam Pembentukan Citra Diri Seorang PR
  26. Persepsi Penerbit Buku Indonesia Terhadap Citra The Ford Foundation Melalui Penyelenggaraan Program Pustaka
  27. Perlindungan Hukum Bagi Lessee (Terhadap) Pencantuman Surat Perjanjian Tambahan Diluar Klausula Baku Oleh Perusahaan Leasing Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
  28. Studi Kasus Terhadap Keputusan Mahkamah Agung RI No. 01/PK/N/2003 Antara PT. Okasa Indah Dengan Tim Likuidasi Bank Harapan Sentosa Mengenai Pembatalan Putusan Perdamaian Dalam PKPU
  29. Perlindungan Hukum Bagi Penerima Waralaba (Franchisee) Dalam Hal Pemutusan Perjanjian Waralaba (Franchise) Oleh Pemberi Waralaba (Franchisor)
  30. Analisis Penyajian Annual Report PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Tahun 2003
  31. Gaya Kepemimpinan Jepang Dalam Memotivasi Karyawan Di PT. Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia
  32. Aktivitas Komunikasi Internal Organisasi Pada Kantor Akuntan Publik Syarief Basir Dan Rekan
  33. Persepsi Khalayak Terhadap Website Sampoerna Foundation
  34. Penggunaan Informasi Keuangan Untuk Memprediksi Keuntungan Investasi Bagi Investor Di Pasar Modal
  35. Analisa Laporan Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan (Studi Kasus Pada PT. Astra Graphia Tbk.)
  36. Penerapan Perlakuan Akuntansi Inflasi Atas Penyajian Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada PT. X.
  37. Analisis Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan Peternakan PT. A
  38. Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Pada PT. X – 5039 – Ada HC
  39. Penerapan PSAK No. 19 Meningkatkan Kredibilitas Informasi Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Dana Pensiun X)
  40. Analisis Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada PT. Pulomas Jaya
  41. Analisis Tingkat Ketaatan Perusahaan Publik Mengungkapkan Faktor Keuangan Sesuai Dengan Regulasi Pasar Modal
  42. Analisa Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Go Public Di BEJ
  43. Analisis Perlakuan Akuntansi Dan Pengakuan Pendapatan Pembiayaan Murabahah Di PT. Bank Syariah Mandiri
  44. Perlakuan Akuntansi Terhadap Aktiva Tetap Dan Penerapan Metode Depresiasi Pada PT. Yodya Karya – 70107
  45. Perlakuan Akuntansi Persediaan Obat-Obatan Dan Alat-Alat Kesehatan Serta Pengaruhnya Terhadap Neraca Dan Laporan Laba Rugi Pada Rumah Sakit Pusat Pertamina
  46. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Analisa CAMEL (Studi Kasus Pada PT. Bank Yudha Bhakti)
  47. Penyajian Laporan Keuangan Akibat Perubahan Kebijakan Akuntansi PT. X
  48. Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban Serta Dampaknya Terhadap Laba Perusahaan Real Estate PT. Mega Mustika Gemilang
  49. Analisa Prediksi Laba Masa Mendatang Dan Arus Kas Pada Kondisi Perekonomian Normal Dan Tidak Normal
  50. Kemampuan Laba Dan Arus Kas Dalam Memprediksi Laba Dan Arus Kas Masa Depan
  51. Analisa Kecukupan Pendanaan Dana Pensiun Menggunakan Metode Multi Diskriminan
  52. Peranan Analisa Laporan Keuangan Dalam Mempertimbangkan Permohonan Kredit Pada PT. Bank NISP
  53. Leasing Sebagai Alternatif Sumber Pembiayaan Barang Modal Di Jakarta
  54. Analisa Pengaruh Biaya Pengolahan Limbah Produksi Terhadap Perhitungan Pendapatan Perusahaan
  55. Peranan Laporan Keuangan Dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Kepada Calon Nasabah Oleh PT. Bank X
  56. Penetapan Akuntansi Untuk Financial Lease Pada PT. X Di Jakarta Sesuai Dengan Standar Khusus Akuntasi Sewa Guna Usaha Ditinjau Dari Sudut Lease
  57. Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Efisiensi Modal Kerja Pada PT. (Persero) Yodya Karya
  58. Pembiayaan Melalui Sewa Guna Usaha Dan Aplikasinya Pada PT. Nindya Karya
  59. Analisis Pratek Akuntansi Syariah Dalam Pengakuan Pendapatan Dan Biaya Serta Pelaporan Kerugian Pada PT. Bank Muamalat Indonesia
  60. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Rentabilitas (Studi Kasus Pada Bank X )
  61. Evaluasi Terhadap Pengawasan Pemberian Kredit Usaha Kecil Studi Kasus Pada Bank X
  62. Evaluasi Kebijakan Perlakuan Akuntansi Untuk Aktiva Tetap Pada Hotel Sahid Jaya
  63. Perlakuan Akuntansi Untuk Lease Pada PT. X Sebagai Lessor
  64. Penerapan Akuntansi Untuk Financial Lease Ditinjau Dari Sudut Lessor (Studi Kasus PT. Perdana Cipta Multi Finance)
  65. Pengguanaan Metode Pengakuan Pendapatan Serta Matching Concept Pada PT. X Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan
  66. Akuntansi Penjualan Cicilan Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan PT. Astra International Isuzu Sales Operasional Cab. Pramuka
  67. Analisa Pembiayaan Aktiva Tetap Dengan Cara Leasing Serta Perlakuan Akuntansinya Pada PT. Sutera Indah Utama
  68. Analisis Laporan Keuangan PT. X Sebagai Dasar Untuk Menilai Kondisi Keuangan Dan Prestasi Manajemen
  69. Kebijaksanaan Pengendalian Piutang Usaha Untuk Menekan Piutang Tak Tertagih Pada PT. Cakra Guna Cipta
  70. Tinjauan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No. 32 Pada BUMN Kehutanan, PT. Inhutani Jakarta
  71. Peranan Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kesehatan Bank (Studi Kasus PT. Bank Koppi)
  72. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Persediaan Barang Dagangan Pada Instalasi Farmasi Dan Pengaruhnya Terhadap Laba (Studi Kasus RSU FK UKI)
  73. Analisa Arus Kas Untuk Membantu Pengambilan Keputusan Investasi Pada Perusahaan Saerah Air Minum Ibu Kota Jakarta
  74. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Tehnik Analisa Camel (Studi Kasus Pada PT. BNI Persero Tbk)
  75. Evaluasi Atas Laporan Arus Kas Sebagai Pendukung Pengambilan Investasi
  76. Suatu Analisis Perlakuan Biaya Recovery Pada Perusahaan Kontraktor Bagi Hasil (Studi Kasus Pada Total Indonesia )
  77. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Melalui Analisa CAMEL Pada PT Bank “X”
  78. Kebijakan Deviden Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Industri Rokok
  79. Revaluasi Aktiva Tetap Perlakuan Akuntansi Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Go Publik
  80. Tinjauan Atas Bentuk Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Serba Usaha Tunas Jaya
  81. Evaluasi Terhadap Perlakuan Akuntansi Atas Perolehan Dan Penyusunan Aktiva Tetap Berwujud Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Laba Rugi PT. X
  82. Analisa Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada Perusahaan Asuransi Kerugian Pada PT. X
  83. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban Sesuai Dengan PSAK No. 36 Pada PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Serta Dampaknya Terhadap Laba Perusahaan
  84. Akuntansi Revaluasi Aktiva Tetap Implikasi Standar Di Indonesia (Studi Kasus PT. Bayer Indonesia Tbk Dan PT. Baligraha Medikatama
  85. Analisis Laporan Arus Kas Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Dynaplast
  86. Evaluasi Akuntansi Atas Pendapatan Dan Biaya Pada PT. Caltex Pacific Indonesia – 6080 / 30145
  87. Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk Mengukur Tingkat Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT. Delta Jakarta Tbk)
  88. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Terhadap Aktiva Tetap Sesuai Pasal No. 16 & 17 Serta Hubungannya Dengan Efisiensi Pada PT. Dasatria Utama
  89. Analisa Perlakuan Akuntansi Perminyakan Terhadap Biaya Eksplorasi Dengan Succes Full Effort Method, Full Cost Methode Dan Production Sharing Contract Accounting Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Medco Energi Internasional Tbk)
  90. Perlakuan Akuntansi Leasing Dan Peran Leasing Dalam Pengadaan Kembali Barang Pada PT. Barito Pacific Timber Tbk.
  91. Penggunaan Informasi Laba Dan Arus Kas Untuk Memprediksi Laba Dan Arus Kas Di Masa Yang Akan Datang
  92. Peranan Laporan Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Kredit Oleh Beberapa Bank Di DKI Jakarta
  93. Analisa Terhadap Penerapan PSAK No. 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Pada Dana Pensiun Bank Mandiri (Kelanjutan Dari Dana Pensiun Bank Bumi Daya )
  94. Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Dan Pemilihan Metode Pemilihan Metode Penyusutan Yang Tepat Pada PT. X
  95. Analisa Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada PT. X
  96. Dampak Akuisisi Holding Company Terhadap Laporan Keuangan Subsidiaries (Studi Kasus PT. Indocement Tunggal Prakarsa Dan PT. Indofood Sukses Makmur Dan PT. Boga Sari Flour Mills
  97. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Untuk Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap Laba
  98. Evaluasi Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Kualitas Pendanaan Program Pensiun Dengan Analisis Gains Looses
  99. Akuntansi Aktiva Biologikal : Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan – Perusahaan Hutan (Studi Kasus Pada PT. Inhutani)
  100. Prospek Penerbitan Obligasi Pemerintah Daerah Sebagai Upaya Peningkatan Dana Pembangunan Daerah Di Indonesia
  101. Analisis Penggunaan Teknik Hedging Dalam Meminimalkan Resiko Kerugian Akibat Fluktuasi Kurs Mata Uang Asing
  102. Kepentingan Relatif Sumber-Sumber Resiko Pada Sistem Asuransi Dan Pembentukan Modelnya
  103. Hubungan Kandungan Informasi Laba Akuntansi Total Arus Kas Dan Komponen Arus kas Dengan Harga Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Yang Go Publik Di BEJ
  104. Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Go Publik Di BEJ
  105. Analisa Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Pada PT. X
  106. Evaluasi Pencatatan Dan Pelaporan Portofolio Efek Pada Perusahaan Reksa Dana Terbuka
  107. Analisa Prediksi Laba Masa Mendatang Laba Dan Arus Kas Pada Kondisi Perekonomian Normal Dan Tidak Normal
  108. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  109. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  110. Pengaruh Perubahan Informasi Arus Kas Dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar Di BEJ
  111. Analisa Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Periode 2002 – 2004
  112. Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Piutang PT. Trakindo Utama Jakarta
  113. Hubungan Antara Rasio Profitabilitas Dengan Nilai Tambah Ekonomis Dalam Kinerja Keuanagn Perusahaan
  114. Analisa Tingkat Kesehatan Bank Dan Luas Pengungkapan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Pada Laporan Tahunan Perbankan Yang Terdaftar Di BEJ
  115. Analisis Penerapan Metode Akuntansi Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap Market Value Pada Perusahaan Menufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  116. Analisis Penerapan Metode Akuntansi Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  117. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
  118. Pengaruh Informasi Arus Kas Operasi Dan Penyesuaian Akrual Terhadap Unexpected Trading Volume Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  119. Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Dengan Deviden Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  120. Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di BEJ
  121. Analisa Pengaruh Keputusan Merger Dan Akuisisi Terhadap Volume Perdagangan Dan Kinerja Perusahaan Publik Di Indonesia 1995-2004
  122. Analisis Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEJ)
  123. Pengaruh Hasil Analisa Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan-Perusahaan Go Publik Di BEJ
  124. Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Dan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Otomotif Yang Terdaftar Di BEJ
  125. Analisa Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk)
  126. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Salah Satu Alat Bantu Alat Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. X
  127. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksikan Pertumbuhan Laba Dimasa Yang Akan Datang
  128. Analisis Dampak Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Terhadap Harga Pokok Penjualan (Cost Of Good Sold) Pada PT. X
  129. Analisa Akuntansi Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan Sesuai Dengan PSAK No. 14
  130. Metode Pengawasan Bank Indonesia Terhadap Bank Syariah
  131. Metode Penilaian Persediaan Untuk Mencapai Laba Optimal Bagi Perusahaan Levi’S
  132. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Industri Jasa Di Indonesia
  133. Analisa Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di BEJ
  134. Analisis Pengaruh Kebijakan Piutang Dagang Terhadap Tingkat Likuiditas Dan Profitabilitas Pada PT. Permorin
  135. Analisis Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta)
  136. Analisa Laporan Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Ukur Dalam Menilai Kesehatan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Dynaplast Tbk)
  137. Penerapan Akuntansi Perminyakan Untuk Biaya Eksplorasi, Pengembangan, Dan Produksi Pada Industri Minyak Dan Gas Bumi (Studi Kasus Pada KPS X)
  138. Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Berdasarkan Ricardian Hipotesis
  139. Akuntansi Dan Pengawasan Aktiva Tetap Pada Perusahaan Air Minum Mineral (Studi Kasus Pada PT. X)
  140. Penerapan Perlakuan Akuntansi Tingkat Harga Umum Terhadap Laporan Dan Rasio Keuangan (Studi Kasus Pada PT. X)
  141. Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Memproduksi Laba Dan Arus Kas Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  142. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan HutangSstruktur Modal Perusahaan
  143. Hubungan Kandungan Informasi Laba Akuntansi Total Arus Kas Dan Komponen Arus Kas Dengan Harga Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Yang Go Public Di BEJ
  144. Kemampuan Laba Dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Laba Dan Arus Kas Operasi Periode Mendatang
  145. Analisis Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana
  146. Analisis Pengaruh Rasio Laporan Arus Kas Dan Profitabilitas Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Di BEJ
  147. Perlakuan Akuntansi Terhadap Aktiva Tetap Dan Pengaruhnya Pada Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada PT. Taiho Nusantara
  148. Pengaruh Perubahan Deviden Kas Terhadap Future Earnings (Analisa Pada Perusahaan Di BEJ)
  149. Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Camel Dan Metode Altman Sebagai Alat Untuk Memprediksi Tingkat Kegagalan Usaha Pada PT. Bank Swadesi Tbk.
  150. Penggunaaan Basic Akrual Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Semarang 
  151. Rasio Profitabilitas Dan Solvabilitas Guna Memprediksi PER Dan PBR Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Go Public Di BEJ Pada Periode 1999 – 2002
  152. Menilai Tingkat Kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2001 – 2003 : Penerapan Analisis Camel
  153. Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Untuk Merger Dan Akuisisi Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Publik Di Indonesia
  154. Analisis Perlakuan Akuntansi Perminyakan Dibandingkan Dengan PSAK No. 29 Dan Konstribusi Terhadap Penerimaan Negara (Studi Kasus Pada KPS PT. X)
  155. Sistem Pelaporan Akuntansi Lazis (Studi Kasus Pada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Pos Keadilan Peduli Umat, Dan Baitul Maal Muamalat)
  156. Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta
  157. Pengaruh Rasio Pengembalian Investasi Rasio, Hutang Dan Margin Laba Operasi Terhadap Tingkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di BEJ
  158. Penerapan Akuntansi Sosial Ekonomi Pada PT. Astra Argo Lestari Tbk
  159. Dampak Penggunaan Bond Rating Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  160. Analisa Hubungan Kelengkapan Pengungkapan Laporan Tahunan Dengan Tingkat Likuiditas Solvabilitas Ukuran Perusahaan Dan Jenis Industri Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
  161. Analisa Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Terhadap Deviden Kas (Studi Kasus : Perusahaan Property Yang Go Public Di BEJ)
  162. Analisis Pengaruh Pengumuman Saham Bonus Terhadap Volume Perdagangan Saham Tahun 1999 – 2002 Suatu Event Study Pada BEJ
  163. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus : PT. (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia
  164. Hubungan Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Dengan Deviden Pada Perusahaan Industri Manufaktur Yang Go Public Di BEJ
  165. Hubungan Antara Tingkat Solvabilitas Dan Struktur Modal Dengan Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta (Periode 2000 – 2002)
  166. Pengaruh Keputusan Merger Dan Akuisisi Terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Publik Di Indonesia
  167. Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
  168. Analisis Hubungan Antara Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Dan Data Akrual Dengan Return Saham
  169. Analisa Atas Laporan Keuangan PT. Krakatau Steel Untuk Mengukur Tingkat Kesehatan Perusahaan
  170. Pengaruh Perusahaan Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Go Public Di BEJ
  171. Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Industri Farmasi Indonesia
  172. Analisa Hubungan Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Dengan Deviden Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEJ
  173. Pengaruh Financial Leverage, Operating Lease Dan Firm Size Terhadap Resiko Sistematik
  174. Analisis Perbedaan EAT Dan EPS, PER, Serta PBV Pada Perusahaan Yang Melakukan Pemecahan Saham Dan Yang Tidak Melakukan Pemecahan Saham Pada Industri Keuangan
  175. Studi Empiris Terhadap Kecepatan Reaksi Pasar atas Pengumuman Laba
  176. Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Laba (Penetapan Rasio Keuangan Sebagai Diskriminator)
  177. Analisa Rasio Arus Kas Dan Trend Untuk Menilai Kinerja Perusahaan
  178. Pengaruh Kalasifikasi Komponen Laba Terhadap Kemampuan Prediksi Laba Dan Arus Kas Operasi Pada Perusahaan Perdagangan Dan Jasa di BEJ ( 2004)
  179. Analisa Peningkatan Integrasi Dengan Biaya Elementer Sebagai Alternatif Pengakuan Pendapatan Konstruksi Jangka Panjang
  180. Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEJ
  181. Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  182. Hubungan Nilai Tukar Rupiah Dengan Dollar Amerika Terhadap Kinerja Keuangan Pada Industri Otomotif Yang Go Public
  183. Analisis Perlakuan Akuntansi Transaksi Sewa Guna Usaha Dan Pelaporannya Ditinjau Dari Sisi Lessor
  184. Analisis Pengaruh Rasio Laporan Arus Kas Dengan Profitabilitas Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Di BEJ
  185. Analisa Pengaruh Antara Laba Akuntansi Dan Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Jakarta Pada Perusahaan-Perusahaan Metal Products Yang Terdaftar Di BEJ
  186. Analisis Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  187. Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Untuk Merger Dan Akuisisi Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Publik Di Indonesia
  188. Analisa Rasio Arus Kas Dan Trend Untuk Menilai Kinerja Perusahaan
  189. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Efektivitas Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus : PT. Indofarma (Persero) Tbk.)
  190. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan Property Yang Terdaftar Di BEJ
  191. Praktik Akuntansi Piutang Dagang Pada PT. X di Cibitung
  192. Penerapan PSAK No. 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Pada Laporan Keuangan Dana Pensiun Astra Tahun 2003
  193. Analisa Pengaruh Marger Dan Akuisisi Terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 1997 – 2002
  194. Hubungan Antara Rasio Profitabilitas Dengan Nilai Tambah Ekonomis Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di DEJ
  195. Pengaruh Pengumuman Merger Terhadap Return Saham Perusahaan Akuisitor Dan Non Akuisitor Dalam Industri Perbankan
  196. Analisis Profitabilitas Dan Rasio Solvabilitas Guna Memperediksi PER Dan PBR Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEJ Pada Periode 2000 – 2003
  197. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di BEJ
  198. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Penjualan Cicilan Pada PT. Kemasindo Indah Triutama
  199. Analisis Pengaruh Interaksi Antara Laba Dengan Laporan Arus Kas Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEJ)
  200. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham Perdana (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO Di BEJ)
  201. Analisa Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Efektivitas Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus PT. Indo Farma (Persero) Tbk)
  202. Analisis Laporan Arus Kas Dalam menilai Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PT. Dynaplast)
  203. Analisa Pengaruh Pengumuman Saham Bonus Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Yang Tercatat Di BEJ
  204. Pengaruh Pengungkapan Cost Of Capital Terhadap Informasi Asimetris Pada Perusahaan Public Di Indonesia
  205. Faktor-Faktor Berpengaruh Terhadap Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ
  206. Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana
  207. Analisis Pengaruh Penjualan dan Piutang Usaha Terhadap Laporan Arus Kas Pada PT. Sugi Sama Persada Tbk
  208. Analisis Rasio-Rasio Keuangan Dalam Rangka Untuk Menilai Kesulitan Keuangan Pada Perusahaan Industri Tekstil
  209. Analisis Perbandingan Sistem Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional Dan Sistem Pembiayaan Murahbahah Pada Bank Syariah (Studi Kasus Pada PT. Bank Konvensional X Dan Bank Syariah Y)
  210. Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana
  211. Analisis Perbandingan Sistem Pemberian Kredit pada Bank Konvensional dan Sistem Pembiayaan Murahbahah pada Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank Konvensional X dan PT Bank Syariah)
  212. Hubungan Nilai Tukar Rupiah Dengan Dollar Amerika Terhadap Kinerja Keuangan Pada Industri Otomotif Yang Go Public ( 2005)
  213. Analisis Kebijakan Piutang Usaha Untuk Meningkatkan Likuiditas (Studi Kasus pada PT. Arthaloka Indonesia ( 2005)
  214. Aplikasi Accrual Basis & Cash Basis Akuntansi Piutang Murahbahah Di BPR Syariah Risallah Ummat
  215. Analisis Hubungan Antara Financial Leverage Intensitas Mode Dan Skala Perusahaan Dengan Prifitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Tahun 2000-2003)
  216. Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan-Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di BEJ
  217. Analisa Pengumuman Saham Bonus Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Yang Tercatat Di BEJ
  218. Pengakuan pendapatan Dan Beban Pada Hotel Horison (Studi Kasus Hotel Horison Bekasi)
  219. Penerapan PSAK No. 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Terhadap Laporan Keuangan Dana Pensiun (Studi Kasus Dana Pensiun Universitas X
  220. Penilaian Kinerja Pada Industri Elektronik Dan Perlengkapan Kantor Dengan Menggunakan Sistem Du Pont Dibandingkan Metode EVA
  221. Analisis Kebangkrutan Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya Menggunakan Metode Z-Score Altman Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di BEJ
  222. Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas Dan Laba Akuntansi Dengan Return Saham
  223. Analisis Penerapan Murah Bahan (Jual Beli) Dan Perlakuan Akuntansi Murahbahah Untuk Pembiayaan Konsumtif (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri
  224. Studi Tentang Indikasi Manajemen Laba Pada Penawaran Perdana Saham Perusahaan Publik Di Indonesia
  225. Analisa Model Z-Score Altman Untuk Mengindikasi Gejala Financial Distress (Studi Kasus Pada PT. Summarecon Agung Tbk)
  226. Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Camel Dan Metode Altman Sebagai Alat Tukar Untuk Memprediksi Tingkat Kegagalan Usaha Pada Bank Niaga , Bank Universal Dan Bank Mega
  227. Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Periode 1997-2000 Dibandingkan Dengan Rata-Rata Industri Semen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
  228. Analisis Efektivitas Penggunaan Modal Kerja Dalam Menghasilkan Laba Usaha Pada PT. PBM Andhini Nugraha
  229. Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Dan Selisih Kurs Terhadap Perolehan Aktiva Tetap Serta Pengaruhnyua Atas Laba Perusahaan Pada PT. XYZ
  230. Analisa Pengakuan Pendapatan Atas Penjualan Angsuran Mobil Yang Terjadi Pada Dealer Mobil PT. X
  231. Pengaruh Akuntasi Inflasi Terhadap Analisa Laporan Keuangan Dalam Rangka Pemberian Kredit Bank (Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero ) Tbk) – Ada HC
  232. Penerapan Akuntansi Perbankan Syariah Dalam Produk Pembiayaan Bagi Hasil Mudharabah Sebagai Upaya Mengatasi Masalah Pada Pembiayaan Bank-Bank Konvensional (Kredit)
  233. Perlakuan Akuntasi Selisih Kurs Pada Laporan Keuangan PT. XYZ
  234. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus : Perusahaan Yang Go Public Di BEJ)
  235. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Efektivitas Kinerja Keuangan PT. X
  236. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Untuk Persediaan Barang Dagangan Sesuai Dengan Permintaan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK ) No. 14 Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT. X
  237. Analisa Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja PT. Timah Dibandingkan Dengan Rasio Keuangan Rata-Rata Industri Pertambangan
  238. Analisa Kinerja Keuangan Perusahaan Untuk keputusan Pemberian Kredit (Studi Kasus Pemberian Kredit Oleh Bank X Kepada PT. A)
  239. Akuntansi Penyesuaian Terhadap Aktiva Tetap Berwujud (Studi Kasus PT. Beton Perkasa Wijak Sana)
  240. Analisa Laporan Arus Kas Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Eratex Djaya Tbk. Dibandingkan Dengan Kinerja Industri Tekstil
  241. Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Yang Sahamnya Aktif Di BEJ
  242. Pengaruh Kebijakan Piutang Dagang TErhadap Tingkat Likuiditas Dan Rentabilitas (Studi Kasus Pada PT. AW Faber Castell )
  243. Analisa Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Komponen Arus Kas Dengan Harga Saham (Studi Kasus 10 Perusahaan Makanan Dan Minuman Di BEJ)
  244. Analisa Hubungan Antara Laba Bersih Dan Arus Kas Koperasi Terhadap Dividend Kas Pada 10 Perusahaan Yang Tercatat Di BEJ (1998 – 2000)
  245. Peranan Rasio Keuangan Sebagai Suatu Alat Untuk Menilai Kondisi Keuangan Dan Kinerja Perusahaan Pada PT. Varuna Tirta Prakasya
  246. Analisa Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Komponen Arus Kas Dengan Harga Saham
  247. Perlakuan Akuntansi Pengakuan Pendapatan Atas Pembiayaan Musyarakah Dan Dampaknya Atas Laba Di Bank Syariah Mandiri
  248. Analisa Metode Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Dan Dampaknya Terhadap Pelaporan Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. X )
  249. Pengaruh Analisa Fundamental Dan Ratio Solvabilitas Terhadap Harga Saham Sektor Asuransi Kerugian Di Bursa Efek Jakarta
  250. Analisis Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank (Study Kasus Pada Bank BNI Periode 2000-2001)
  251. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Harga Saham Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di BEJ )
  252. Perlakuan Akuntansi Selisih Kurs Dan Pengungkapanya Pada Laporan Keuangan (Studi Pada PT. Astra International Tbk)
  253. Perlakuan Akuntansi Terhadap Pendapatan Dan Beban Pada Bank X
  254. Pengaruh Pengumuman Dividend Terhadap Return Dan Volume Perdagangan Saham Di BEJ
  255. Analisa Perlakuan Akuntansi Perminyakan (Studi Kasus Pada KPS Di PT. X )
  256. Kemungkinan Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Suatu Sistem Pengukuran Kinerja Alternatif Pada SBU Garuda Aviation Training
  257. Pengaruh Arus Kas Pada Volume Perdagangan Saham Di BEJ Dengan Studi Kasus Pada Lima Perusahaan
  258. Pengaruh Inflasi Akuntansi Terhadap Analisa Laporan Keuangan Dalam Rangka Pembelian Kredit Bank (Studi Kasus Pada PT. Bank BNI (persero) Tbk.)
  259. Penentuan Eksposur Dan Pengukuran Kinerja Reksadana Berdasarkan Style Analysis
  260. Perlakuan Akuntansi Persediaan PT. XYZ
  261. Analisis Perlakuan Akutansi Penilaian Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Serta Kesesuaiannya Dengan PSAK No. 14 Pada PT. Panarub Industry
  262. Analisis Perlakuan Akuntansi Investasi Jangka Panjang “Recap Bonds “ Pada Bank X Dan Kesesuaianya Dalam PSAK No. 13 ,PSAK No. 31 Dan PSAK No. 50 (2003 )
  263. Analisa Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham
  264. Penerapan Perlakuan Akuntansi Tingkat Harga Umum Terhadap Laporan Dan Rasio Keuangan
  265. Analisis Pengaruh Kebijakan Piutang Dagang Terhadap Tingkat Likuiditas Dan Profitabilitas Pada PT. Permorin
  266. Hubungan Kandungan Informasi Laba Akuntansi, Total Arus Kas Dan Komponen Arus Kas Dengan Harga Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Yang Go Public Di BEJ
  267. Analisa Laporan Keuangan PT. X Dalam Rangka Pengambilan Keputusan Investasi
  268. Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Bank-Bank Pemerintah
  269. Pengaruh Efektivitas Penggunaan Dana Terhadap Profitabilitas PT. Telkom
  270. Perlakuan Akuntansi Dan Pengakuan Pendapatan Pembiayaan Murahbahah Di PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk
  271. Model Analisis Camel Untuk Memprediksi Gejala Financial Distress Pada Sektor Perbankan Yang Go Publik
  272. Analisis Penerapan Metode Penyusutan Untuk Akuntansi Aktiva Tetap Berwujud Pada PT. Suryatara Jasanindo Tama
  273. Hubungan Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Dengan Deviden Kas Pada Perusahaan Industri Manufaktur Tahun 1998 – 2001
  274. Analisa Pengaruh Leverage Operasi Profitabilitas Dan Besaran Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan Industri Dan Perdagangan
  275. Analisa Dampak Akuisisi Anak Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Dan Harga Saham Perusahaan Induk (Studi Kasus PT. HM Sampoerna Tbk)
  276. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Kelengkapan Laporan Keuangan
  277. Analisis Hubungan Antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Dengan Struktur Modal Dan Tipe Kepemilikan Perusahaan
  278. Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Memprediksi Laba Dan Arus Kas Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  279. Analisa Perbandingan Pengakuan Pendapatan Dan Beban Atas Laba Menurut Perusahaan Real Estate Dan PSAK No. 44 (Studi Kasus Pada PT. X)
  280. Studi Tentang Indikasi Unsur Manajemen Laba Pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik Indonesia
  281. Analisa Atas Kinerja Keuangan Dan Kinerja Operasional Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Yang Baru Di Privatisasi
  282. Pengungkapan Nilai Islam Pada Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri)
  283. Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Pada Koperasi Pelita Depnaker
  284. Analisa Pengumuman Dividen Terhadap Volume Perdagangan Dan Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham Pada Perusahaan Main Board Dan Development Board Di BEJ
  285. Analisa Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Di Indonesia
  286. Analisa Hubungan Informasi Laba Akuntansi Total Arus Kas Dan Komponen Arus Kas Dengan Harga Saham
  287. Analisa Perbandingan Kinerja Antara Bank Syariah Mandiri Dan Bank Muamalat Indoenesia Dengan Rasio Camel
  288. Perbandingan Return On Asset Capital Adequancy Ratio Dan Banking Ratio Antara Bank Pemerintah Dan Bank Swasta Yang Go Publik Pada Perbankan Yang Terdaftar Di BEJ Th 2001-2003
  289. Analisis Perbandingan Perhitungan Manfaat Tabungan Bank Konvensional Dan Bank Syariah Pada PT. Bank X Terhadap Keputusan Menabung Nasabah
  290. Evaluasi Pengakuan Pendapatan Dan Beban Serta Pengaruhnya Terhadap Kewajaran Penyajian Laporan laba Rugi Pada PT. X Berdasarkan PSAK No. 23
  291. Analisis Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta
  292. Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi Dan Laba Terhadap Tingkat Keuntungan Saham Perusahaan Pada BEJ Periode Tahun 2001 – 2004
  293. Analisa Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Deviden Tunai (Cash Deviden) Pada Perusahaan Industri Manufaktur Di BEJ
  294. Analisis Pengaruh Interaksi Laba Dengan Laporan Arus Kas Terhadap Return Saham
  295. Hubungan Antara Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Dengan Deviden Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ
  296. Pengukuran Atas Tingkat Pengungkapan Sukarela Dengan Menggunakan Graphical Information Disclosure Indek (GIDI)
  297. Analisa Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Memprediksi Delisting Perusahaan
  298. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dan Earnings Response Coefficient (ERC) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ Tahun 2002 – 2005
  299. Analisis Pengaruh Luas Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor Perusahaan High Profile Di BEJ
  300. Analisis Kebangkrutan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Z-Score Altman pada Perusahaan Manufaktur Khususnya Industri Textile Yang Terdaftar Di BEJ
  301. Analisa Laporan Arus Kas Untuk Mengukur Likuiditas Pada PT. Bouroq Indonesia Airlines
  302. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta
  303. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Di BEJ
  304. Analisis Hubungan Dan Pengaruh Pengumuman Laba Akuntansi Terhadap Deviden Kas Dan Likuiditas Saham Perusahaan LQ-45 di BEJ Periode 2001-2004
  305. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  306. Hubungan Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Deviden Kas Pada Perusahaan Industri Manufaktur Pada Periode 2001-2003
  307. Prediksi Kondisi Finalcial Distress Perusahaan yang Go Publik Melalui Analisis Rasio Keuangan Model Z-Score Altman
  308. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Tekstil Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Pasca Puncak Krisis Ekonomi
  309. Analisis Pengaruh Penerapan Metode FIFO Dan Weighted Average Dalam Akuntansi Persediaan Terhadap Price Earning Ratio
  310. Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Memprediksi Delisting Perusahaan Pada Perusahaan Listing Dan Delisting Yang Terdaftar Di BEJ
  311. Analisis Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Dengan Deviden Kas (Perusahaan Perbankan Yang Telah Go Public Tahun 2000 – 2003)
  312. Analisis Laporan Keuangan Akuntansi Konvensional Dan Akuntansi Sumber Daya Manusia (Studi Kasus Pada Pupuk Kujang)
  313. Analisa Hubungan Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Terhadap Deviden Kas
  314. Perlakuan Akuntansi Letter Of Credit Pada Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bnak Syariah Mandiri
  315. Hubungan Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Deviden Kas Pada Perusahaan Industri Manufaktur Periode 2001-2003
  316. Dibandingkan Dengan Rasio Keuangan Rata-Rata Industri Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
  317. Analisis Pengaruh PBV Market Based Dan PBV Fundamental Terhadap Harga Saham Salah Satu Bank Hasil Merger Dan Akuisisi PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
  318. Analisa Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Dan Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ ( 2007)
  319. Analisis Pengaruh Rasio Leverage Rasio Likuiditas Rasio Profitabilitas Dan Porsi Saham Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  320. Analisis Free Cash Flow Dan Kepemilikan Manejerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada perusahan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  321. Studi Terhadap Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prosfektor Dan Defender Dan Hubungannya Dengan Harga Saham (Analisis Dengan Pendekatan Life Cycle Theory)
  322. Analisa Penerapan Bagi Hasil Pihak Ketiga Dan Penerapan Akuntansi Untuk Pembiayaan Mudharabah (Studi Kasus PT.Bank Syariah Mandiri)
  323. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pemilihan Metode Depresiasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  324. Pengaruh Publikasi Laporan Keuangan Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  325. Analisis Pengaruh Penerapan Metode Akuntansi Persediaan Terhadap Earing Price Ratio Pada Perusahan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ Periode 2001 – 2005
  326. Studi Banding Atas Pelaksanaan Pencatatan Dan Pengakuan Premi Serta Pelaporan Asuransi Jiwa Pada Asuransi Konvensional Dan Asuransi Syariah
  327. Pengaruh Modal Kerja Pada Profitabilitas Perusahaan
  328. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Bank Syariah Pada Bank Muamalat Indonesia
  329. Analisis Pengaruh Arus Kas Akrual Dan Perataan Laba Terhadap Pemeringkatan Obligasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ
  330. Pengaruh Struktur Corporate Terhadap Nilai Kinerja Perusahaan
  331. Analisis Mekanisme Corporate Governance Agency Cost Dan Nilai Perusahaan
  332. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial Dan Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  333. Analisis Pengaruh penerapan Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
  334. Analisa factor-faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
  335. Pengaruh Manajemen Laba Pada Nilai Dan Kinerja Perusahaan IPO Yang Terdaftar Di BEJ
  336. Prosedur Pelaksanaan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah KPR Di Bank Mega Tbk
  337. Analisa Kinerja PT. Patra Jasa Berdasarkan Rasio Keuangan
  338. Analisis Kinerja Keuangan Bank Senelum Dan Sesudah Merger Dengan Menggunakan Rasio Keuangan
  339. Analisis Ketaatan Emiten Terhadap Aturan Board Governance Dan Pengaruhnya Dengan Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik
  340. Analsis Rasio Keuangan Dan Potensi Kegagalan Usaha Pada PT. Indosat Tbk Periode 2002 – 2005 (Dibandingkan Dengan Rasio Keuangan Rata-Rata Industri Telekomunikasi Yang Terdaftar Di BEJ)
  341. Pengaruh Rasio Keuangan Model Altman Dan Ukuran Perusahaan Dalam Memprediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di BEJ
  342. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ Terhadap Kelengkapan Laporan Keuangan
  343. Analisis Terhadap factor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Depresiasi
  344. Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ dengan Perataan Laba (Income Smothing) Sebagai Variabel Intervening
  345. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Prediksi Pertumbuhan Laba, Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  346. Implementasi Perhitungan Diskriminan Z-Score Altman Untuk Menilai Potensi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEJ Pada Th 1995-2000
  347. Pengaruh Praktik Manajemen Laba (Earning Management) Terhadap Kualitas Laba Dan Reaksi Pasar
  348. Analisis Hubungan Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap Earning Response Coeficient
  349. Analisis Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  350. Pengaruh Likuiditas Leverage Deviden Dan Profitabilitas Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  351. Analisis Siklus Hidup Perusahaan Melalui Relevansi Nilai Laba Bersih Dan Arus Kas
  352. Analisis Pengaruh Kinerja Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Wajib Dan Sukarela Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  353. Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Income Smooting Di Bursa Efek Jakarta
  354. Analisis Pengaruh Laba Akuntansi Laba Tunai Dan Arus Kas Operasi Terhadap Deviden Kas
  355. Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Kemahalan Harga Saham Dan Likuiditas Terhadap Stock Split Pada Perusahaan Go public Yang Terdaftar Di BEJ
  356. Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Dan Abnormal Return Saham Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi
  357. Analisis Prediksi Kebijakan Deviden, Kebijakan Pendanaan Asimetri Informasi Dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Setiap Kesempatan Investasi
  358. Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktek Pengungkapan Sosial Pada Laporan Tahunan Di Perusahaan Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di BEJ
  359. Analisis Factor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Pemilihan Metode Depresiasi Pada Perusahaan Manufaktur
  360. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktek Perataan Laba Dan Kaitannya Dengan Kinerja Saham Pada Perusahaan Public Yang Terdaftar Di BEJ
  361. Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Deviden
  362. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba Dan Kaitannya Dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik Di Indonesia
  363. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Dengan Menggunakan Rasio Keuangan (Pada Perusahaan Consumer Goods Industry Yang Terdaftar Di BEJ Tahun 2002 – 2005
  364. Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham
  365. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Go Publik Periode Tahun 2005 Dan 2006
  366. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial perusahaan (Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ)
  367. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Menurut PSAK No. 16 Dan No. 17 Pada PT. Sinar Surya Plastik
  368. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2006
  369. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Dasar Dan Kimia Pasca Keputusan Bapepam Nomor Kep.36/PM/2003
  370. Analisis Implementasi Corporate Governance Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEJ Th 2005-2006
  371. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktek-praktek Pengungkapan Sosial Pada Perusahaan Publik Di Indonesia
  372. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Asimetri Informasi Di Sektor Hari Pelaporan Pendapatan
  373. Pengaruh Leverage Operasi Perusahaan Leverage Keuangan Perusahaan, Ukuran Perusahaan Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba
  374. Penerapan Akuntansi Perbankan Syariah Dalam Produk Bagi Hasil Pihak Ketiga Pada Pembiayaan Mudharabah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Sesuai Dengan PSAK No. 59

# Sebagian pengunjung datang ke halaman blog ini melalui kata kunci : contoh skripsi fakultas ekonomi, skripsi ekonomi, download skripsi fakultas ekonomi, judul skripsi fakultas ekonomi, judul tugas akhir ekonomi, kumpulan judul skripsi akuntansi, laporan skripsi manajemen pemasaran.

QUIZ Kompetensi Teori Akuntansi 2011 Level 4 Dengan Menjawab 10 Pertanyaan dalam waktu 30 Menit

Silahkan anda menjawab setiap pertanyaan dengan memberikan tanda pada jawaban yang paling tepat.

Soal ini terdiri dari 10 butir soal waktu anda menjawab 30 menit.

Jangan lupa anda mencantumkan alamat Email anda di kolom komentar untuk memudahkan kami mengirimkan� hadiah, jika Anda dapat sertifikat.

Anda boleh menjawab lebih dari satu kali, sesuai dengan kemampuan Anda.

KLIK DISINI untuk Menuju QUIZ

Sumber : proprofs quiz maker

krisis keuangan dunia yang terjadi saat ini merupakan buah dari sistem kapitalis yang dibangun tidak hanya pada sektor rill tapi juga pada sektor keuangan (memperjualbelikan mata uang, modal, hutang, surat berharga, dan semua turunannya) dan menghalalkan bunga (riba).

Kenapa transaksi pada sektor keuangan menjadi ujung pangkalnya?
Karena transaksi pada sektor keuangan prinsipnya bukan jual beli barang atau aset riil, melainkan hanya sekedar tukar menukar nilai uang. Disini, orang dapat membeli aset keuangan (saham, obligasi, SBI, dsb) dengan nilai jauh diatas atau dibawah nilai intrinsiknya. Sehingga, harga aset keuangan yang diperjual-belikan dapat menggelembung dari nilai fundamentalnya. Ketika gelembung ini pecah, maka tidak akan pernah terkirakan berapa sebenarnya kerugian yang terjadi.

Ilustrasi sederhananya begini:
Misalkan anda pergi ke pasar untuk membeli jeruk 1 Kg. Setelah tawar menawar, anda sepakat untuk membeli dengan harga 5rb. Sebelum sempat anda membayar kepada pedagang, ada pembeli berikutnya datang. Dia menanyakan harganya dan Anda bilang ke pembeli tersebut bahwa harga jeruk 6rb. Kebetulan dia setuju dan menyerahkan uang kepada Anda. Anda tinggal bilang kepada pedagang agar menyerahkan jeruk yang anda beli kepada pembeli tersebut. Dalam hal ini anda bukan mendapat untung 1rb, melainkan menukar uang anda dari 5rb menjadi 6rb. Kenapa? Untung hanya diperoleh dari transaksi jual beli, yang ditunjukan oleh adanya transfer hak dan penguasaan fisik Jeruk dari pedagang ke Anda, lalu dari Anda ke pembeli kedua. Sementara dalam kasus ini, anda sebenarnya belum memiliki hak dan penguasaan fisik atas jeruk tersebut, sehingga anda bukan menjual jeruk kepada pembeli kedua tetapi menukar uang 5rb anda dengan uang 6rb milik pembeli kedua.
Bayangkan jika kejadian ini terjadi secara berantai, dan pembeli terakhir harus menebus Jeruk yang ada di pedagang seharga 12rb. Bukankah dalam hal ini telah terjadi penggelembungan nilai jeruk dari nilai intrinsiknya. Ketika pembeli ini sadar, maka nilai jeruk seharga 12rb sebenarnya hanya berharga 5rb.

80% masyarakat AS umumnya menginvetasikan uang mereka ke sektor keuangan. Sehingga ketika harga aset-aset keuangan rontok ke nilai aslinya, dapat dibayangkan pusingnya masyarakat disana

Langkah-langkah Auditor adalah :

  1. Memahami berbagai tujuan dan tanggung jawab audit
  2. Memecahkan laporan keuangan menjadi berbagai saja
  3. Mengetahui berbagai asersi manajemen tentang akun
  4. Mengetahui berbagai tujuan audit umum atas berbagai akun dan kelas
  5. Mengetahui berbagai tujuan audit spesifik atas berbagai akun dan kelas


 Tanggung jawab manajemen dalam hai ini adalah :

  1. Mengadapsi Kebijakan akuntansi yang sehat
  2. Menyelenggarakan pengendalian Intern yang memadai
  3. Membuat berbagai penyajian laporan keuangan yang wajar

Tanggung jawab auditor adalah Untuk memberikan pendapat kewajaran atas tanggung jawab manajemen.
Tanggung jawab auditor untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh tingkat keyakinan yang memadai dalam hal kesalahan-kesalahan penyajian yang material dan non material :

  1. Kekeliruan dan kecurangan
  2. Tingkat keyakinan yang memadai
  3. material
  4. Skeptisme profesional

Strategi Pertumbuhan Ekonomi

Posted: 26 July 2011 in Ekonomi
1.Industrialisasi Versus Pembangunan Pertanian
   Pembangunan pertanian bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja dan secara relatif menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada pembuatan jalan, saluran dan fasilitas pengairan, dan pengembangan teknologinya. Kenaikan produktivitas sektor pertanian memungkinkan perekonomian dengan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang sama. Dengan demikian sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor industri tanpa menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan atau kenaikkan produktivitas dan output total sektor pertanian akan menaikan pendapatan di sektor tersebut.
2.Strategi Impor Versus Promosi Ekspor
  Stategi industrialisasi via substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan membangun industri yang menghasilkan barang-barang yang semula diimpor. Alternatif kebijakan lain adalah strategi industrialisasi via promosi ekspor. Kebijakan ini menekankan pada industrialisasi pada sektor-sektor atau kegiatan produksi da dalam negeri yang mempunyai keunggulan komparatif hingga dapat memproduksinya dengan biaya rendah dan bersaing dengan menjualnya di pasar internasional. Strategi ini secara relatif lebih sukar dilaksanakan karena menuntut kerja keras agar bisa bersaing di pasar internasional.

3.Perlunya Disertivikasi

   Usaha mengadakan disertivikasi bagi negara-negara pengekspor utama minyak dan gas bumi merupakan upaya mempertahankan atau menstabilkan penerimaan devisanya.

4. Aspek Hubungan Ekonomi Internasional Dalam Pertumbuhan Ekonomi
   A.Perluasan Perdagangan
Negara-negara maju telah berkembang merupakan sumber atau pensupplai barang-barang kapital. Di samping itu mereka juga merupakan pasar yang luas dan cukup besar yang membeli ekspor hasil-hasil pertanian, pertambangan, bahan mentah, ataupun barang-barang manufaktur oleh negara-negara sedang berkembang. Penurunan harga di pasar dunia akan bahan-bahan mentah produk pertanian ataupun hasil pertambangan akan sama seperti halnya turunnya harga minyak bumi ataupun harga tembaga di pasaran internasional.

   B.Aliran Penanaman Modal (Investasi) Asing
Aliran kapital atau investasi asing dari luar negeri baik oleh sector pemerintah maupun swasta asing dapat merupakan suplemen atau pelengkap bagi usaha pemecahan lingkaran setan kemiskinan. Penanaman modal asing banyak bergerak di sektor eksplorasi sumber alam berupa pertambangan, kehutanan, perikanan, dan juga di sektor manufacturing. Swasta asing yang melakukan investasi umumnya merupakan perusahaan besar multinasional.
 

  C.Bantuan Luar Negeri Berupa Hadiah dan Pinjaman
Bantuan asing bisa diberikan secara langsung atau melalui lembaga keuangan internasional. Contoh bantuan langsung berupa hadiah atau pinjaman yang diberikan oleh US-AID (United State Agency for International Development), suatu lembaga bantuan luar negeri pemerintah Amerika Serikat, atau dari badan-badan luar negeri yang serupa dari negara-negara maju telah berkembang lainnya.

MANAJEMEN STRATEGIK

Posted: 24 July 2011 in Ekonomi
Manajemen stratejik adalah suatu prosesuntuk selalu menempatkan posisi organisasipada titik yang stratejik sehingga di dalamperkembangan selanjutnya organisasi akanterus memperoleh prospek stratejik.
Manajemen stratejik mengintegrasikan antaraperencanaan stratejik dengan upaya yangbersifat selalu meningkatkan kualitasorganisasi, efisiensi anggaran, optimalisasipenggunaan SDO, evaluasi program,pemantauan dan penilaian kinerja sertapelaporan kinerja.
MAKNA KONSEP MANAJEMEN STRATEJIK
=>Menghubungkan fungsi perencanaan dengansistem administrasi dan struktur organisasi ;
=>Strategi dan implementasi merupakan satukesatuan yang menggambarkan tugas-tugasmanajerial di semua level dan lini organisasi ;
=>Tiga isu penting dalam konsep manstra :
-Pentingnya integrasi sistem administrasidan struktur organisasi ;
-Pentingnya integrasi antara strategi danimplementasi ;
-Pentingnya infrastruktur manajerial danbudaya organisasi ;

SISTEM PENGAWASAN
TUJUAN PENGAWASAN UNTUK MENGETAHUI :
1 . APAKAH JALANNYA PROGRAM/KEGIATAN DAN KEUANGANTELAH DILAKUKAN SECARA AKURAT DAN AKUNTABEL
2 . APAKAH RESIKO TERHADAP ORGANISASI DAPATDIIDENTIFIKASI DAN DILAKUKAN TINDAKAN UNTUKMEMINIMALKANNYA
3. APAKAH PERATURAN PERUNDANGAN, PROSEDUR KERJA DANINSTRUKSI KERJA TELAH DITAATI
4. APAKAH STANDAR YANG ADA TELAH DIIKUTI5. APAKAH SDO DIGUNAKAN SECARA EFISIEN DAN AKUNTABEL6. APAKAH TUJUAN DAN SASARAN RENSTRA TELAH TERCAPAI
 
Sumber : >>Klik aja

Bank Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Nah, berikut Penjelasan apa itu Bank Syariah.

Sejarah Perbankan Syariah :
Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel-embel islam, karena adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai gerakan fundamentalis. Pemimpin perintis usaha ini Ahmad El Najjar, mengambil bentuk sebuah bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba) di kota Mit Ghamr pada tahun 1963. Eksperimen ini berlangsung hingga tahun 1967, dan saat itu sudah berdiri 9 bank dengan konsep serupa di Mesir. Bank-bank ini, yang tidak memungut maupun menerima bunga, sebagian besar berinvestasi pada usaha-usaha perdagangan dan industri secara langsung dalam bentuk partnership dan membagi keuntungan yang didapat dengan para penabung.
Masih di negara yang sama, pada tahun 1971, Nasir Social Bank didirikan dan mendeklarasikan diri sebagai bank komersial bebas bunga. Walaupun dalam akta pendiriannya tidak disebutkan rujukan kepada agama maupun syariat islam.
Islamic Development Bank (IDB) kemudian berdiri pada tahun 1974 disponsori oleh negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam, walaupun utamanya bank tersebut adalah bank antar pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan dana untuk proyek pembangunan di negara-negara anggotanya. IDB menyediakan jasa finansial berbasis fee dan profit sharing untuk negara-negara tersebut dan secara eksplisit menyatakan diri berdasar pada syariah islam.
Dibelahan negara lain pada kurun 1970-an, sejumlah bank berbasis islam kemudian muncul. Di Timur Tengah antara lain berdiri Dubai Islamic Bank (1975), Faisal Islamic Bank of Sudan (1977), Faisal Islamic Bank of Egypt (1977) serta Bahrain Islamic Bank (1979). Dia Asia-Pasifik, Phillipine Amanah Bank didirikan tahun 1973 berdasarkan dekrit presiden, dan di Malaysia tahun 1983 berdiri Muslim Pilgrims Savings Corporation yang bertujuan membantu mereka yang ingin menabung untuk menunaikan ibadah haji.
Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia. Berdiri tahun 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Bank ini sempat terimbas oleh krisis moneter pada akhir tahun 90-an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana kepada bank ini dan pada periode 1999-2002 dapat bangkit dan menghasilkan laba. Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah di atur dalam undang-undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan dan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.
Hingga tahun 2007 terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia (Persero), Bank Rakyat Indonesia (Persero)dan Bank swasta nasional: Bank Tabungan Pensiunan Nasional (Tbk).
Sistem syariah juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah berkembang 104 BPR Syariah.
Prinsip perbankan syariah :
Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah.
Beberapa prinsip/ hukum yang dianut oleh sistem perbankan syariah antara lain :
1.)Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan
2.)Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana
3.)Islam tidak memperbolehkan “menghasilkan uang dari uang”. Uang hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsik
4.)Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi
5.)Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan dalam islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan syariah
Beberapa produk jasa yang disediakan oleh bank berbasis syariah antara lain.
Jasa untuk peminjam dana :
a.)Mudhorobah, adalah perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan.
b.)Musyarokah (Joint Venture), konsep ini diterapkan pada model partnership atau joint venture. Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam rasio yang disepakati sementara kerugian akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masing-masing pihak. Perbedaan mendasar dengan mudharabah ialah dalam konsep ini ada campur tangan pengelolaan manajemennya sedangkan mudharabah tidak ada campur tangan
c.)Murobahah, yakni penyaluran dana dalam bentuk jual beli. Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke pengguna jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan yang ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur barang tersebut. Besarnya angsuran flat sesuai akad diawal dan besarnya angsuran=harga pokok ditambah margin yang disepakati. Contoh:harga rumah, 500 juta, margin bank/keuntungan bank 100 jt, maka yang dibayar nasabah peminjam ialah 600 juta dan diangsur selama waktu yang disepakati diawal antara bank dan nasabah
d.)Takaful (asuransi islam)
Jasa untuk penyimpan dana :
a.)Wadi’ah (jasa penitipan), adalah jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut sewaktu-waktu. Dengan sistem wadiah, bank tidak berkewajiban, namun diperbolehkan untuk memberikan bonus kepada nasabah
b.)Deposito Mudhorobah, nasabah menyimpan dana di bank dalam kurun waktu yang tertentu. Keuntungan dari investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan bank akan dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah bagi hasil tertentu.
PEMBEBANAN BIAYA
Pembebanan biaya atas produk, jasa, pelanggang, dan obyek lain yang merupakan
kepentingan manajemen, adalah salah satu tujuan dari sistem informasi manajemen. Oleh
karena itu keakuratan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih bermutu tinggi,
yang kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik.


Biaya
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau masa yang akan datang bagi
organisasi. Ekuivalen kas artinya sumber nonkas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang
diinginkan.
Dalam usaha menghasilkan manfaat saat ini dan masa yang akan datang, manajer
harus melakukan berbagai usaha untuk meminimumkan biaya yang dibutuhkan dalam
mencapai manfaat tersebut. Mengurangi biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan berarti
perusahaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi, biaya tidak hanya harus ditekan, tetapi harus
dikelola secara strategis.
Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa yang akan datang. Manfaat
(bagi perusahaan yang berorientasi laba / profit oriented) berarti pendapatan. Jika biaya telah
dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan
kadaluarsa (expire). Biaya yang sudah kadaluwarsa disebut beban (expense). Di setiap
periode, beban akan dikurangkan dari pendapatan dalam laporan laba rugi, untuk menentukan
laba periode tersebut. Sedangkan biaya yang belum kadaluwarsa disebut sebagai cost, yang
akan dilaporkan dalam laporan neraca.

Obyek Biaya
Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya
kepada entitas, yang disebut obyek biaya. Obyek biaya dapat berupa apapun, seperti produk,
pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan sebagainya, yang diukur biayanya dan
dibebankan.
Dalam akuntansi manajemen maju, Aktivitas muncul sebagai obyek biaya yang
penting. Aktivitas adalah orang-orang dan/atau peralatan yang melakukan kerja bagi orang
lain. Oleh karena itu aktivitas adalah unit dasar kerja yang dilakukan dalam sebuah
organisasi, dan dapat juga digambarkan sebagai pengumpulan tindakan dalam suatu
organisasi yang berguna bagi para manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Aktivitas tidak hanya bertindak sebagai obyek biaya, tapi juga
memiliki peran utama dalam pembebanan biaya untuk obyek biaya lainnya.

Keakuratan Pembebanan
Pembebanan biaya secara akurat ke obyek biaya sangatlah penting. Keakuratan
adalah suatu konsep relatif, dan harus dilakukan dengan wajar serta logis terhadap
penggunaan metode pembebanan biaya. Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat
menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi yang buruk.

Ketertelusuran (traceability)
Untuk membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya, maka hubungan
antara biaya dan obyek biaya harus digali. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan obyek biaya. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak
mudah dan akurat dilacak sebagai obyek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya
yang dengan mudah dan akurat ditelusur sebagai obyek biaya. “Ditelusur dengan mudah”
memiliki arti bahwa biaya dapat dibebankan dengan layak secara ekonomi, “dilacak dengan
akurat” memiliki arti bahwa bia ya dapat dibebankan dengan menggunakan hubungan sebab
akibat. Jadi ketertelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke obyek biaya
dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat.

Metode Penelusuran
Penelusuran adalah pembebanan aktual biaya ke obyek biaya, dengan
menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh obyek
biaya. Penelusuran biaya ke obyek biaya dapat terjadi melalui salah satu dari dua cara berikut
ini: (1) penelusuran langsung, atau (2) penelusuran penggerak. Penelusuran langsung adalah
suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik
dengan suatu obyek.
Penelusuran penggerak adalah penggunaan penggerak untuk membebani biaya ke
obyek biaya. Penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur
konsumsi sumber daya obyek biaya. Oleh karena itu, penggerak adalah faktor yang
menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya, dan memiliki hubungan sebab
akibat dengan biaya yang berhubungan dengan obyek biaya.

Membebankan Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan ke obyekobyek
biaya, baik dengan menggunakan penelusuran langsung atau penggerak. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara biaya dan obyek biaya, atau penelusuran tidak
layak dilakukan secara ekonomis. Pembebanan biaya tidak langsung ke obyek biaya disebut
alokasi. Oleh karena tidak terdapat hubungan sebab akibat, pengalokasian biaya tidak
langsung didasarkan pada kemudahan atau beberapa asumsi yang berhubungan.

Metode Pembebanan Biaya
====>>Biaya Sumber Daya
=Penelusuran Langsung
=Penelusuran Penggerak
=Alokasi
=Pengamatan Fisik
=Hubungan Sebab Akibat
=Asumsi Hubungan
Semua nya ke ====> Obyek Biaya

BIAYA PRODUK DAN JASA
Dua jenis keluaran (output) organisasi, yaitu: produk berwujud dan jasa. Jasa
berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting, yaitu: ketidakberwujudan
(intangibility), tidak tahan lama (perishability), tidak dapat dipisahkan (inseparabaility), dan
heterogenitas (heterogenity). Sedangkan organisasi yang membuat produk berwujud disebut
organisasi manufaktur, dan organisasi yang memproduksi produk tidak berwujud disebut
orgsanisasi jasa.
Manajer organisasi manufaktur maupun organisasi jasa perlu mengetahui besar
biaya setiap produk. Biaya produk yang akurat adalah penting untuk analisis tingkat laba dan
untuk keputusan strategi yang berkenaan dengan perancangan produk, penetapan harga, serta
bauran produk.
Arti dari biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang sedang berusaha
dicapai. Ini sesuai dengan istilah: “Biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda (different
cost for different purpose). Contoh 1: Pihak manajemen tertarik dengan analisis tingkat laba
strategis. Untuk mendukung tujuan ini, manajemen memerlukan informasi tentang semua
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan suatu produk. Pada kasus ini, rantai nilai
biaya produk telah sesuai, karena memperhitungkan semua biaya yang diperlukan untuk
menilai tingkat laba strategis. Rantai nilai perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang
dibutuhkan untuk merancang, mengembangkan, memproduksi, memasarkan,
mendistribusikan, dan melayani produk. Contoh 2: Tujuan manajerial adalah jangka pendek
atau analisis tingkat biaya taktis. Pada kasus ini, biaya perancangan dan pengembangan
mungkin tidak relevan, khususnya untuk produk yang telah ada. Contoh 3: Tujuan manajerial
adalah penyusunan laporan keuangan eksternal. Dalam kasus ini biaya produk tradisional
diperlukan. Peraturan dan ketentuan yang mengatur laporan keuangan eksternal menyatakan
bahwa hanya harga pokok produksi yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya produk.

Biaya Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal
Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan biaya produk
untuk pelaporan keuangan eksternal. Untuk tujuan perhitungsan biaya produk, kesepakatan
yang berlaku secara eksternal menyatakan bahwa biaya dapat diklasifikasikan menurut tujuan
khusus atau fungsi-fungsi, yang hendak mereka capai. Biaya dikelompokkan ke dalam dua
kategori fungsional utama: produksi dan nonproduksi.
Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan,
pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum. Biaya
pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggang biasa ditempatkan dalam satu kategori yaitu
biaya penjualan. Biaya perancangan, pengembangan, dan administrasi umum ditempatkan
dalam kategori biaya administrasi.
Biaya produksi (biaya manufaktur) dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai biaya
bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead. Hanya tiga unsur biaya ini yang dapat
dibebankan ke produk dalam pelaporan eksternal.
Biaya produksi seringkali dibedakan menjadi dua yaitu biaya utama dan biaya
konversi. Biaya utama (prime cost) adalah jumlah biaya bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung. Biaya konversi adalah jumlah biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead. Pada perusahaan manufaktur, biaya konversi dapat diinterpretasikan sebagai biaya
mengubah bahan baku menjadi produk akhir.

PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah
seiring dengan perubahan output. Kemungkinan yang paling sederhana mengenai reaksi biaya
terhadap perubahan output adalah biaya tetap, biaya variabel dan biaya campuran.
Biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total tetap konstan dalam rentang
yang relevan ketika output aktivitas berubah. Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah
total bervariasi secara proporsional terhadap perubahan output. Biaya campuran adalah biaya
yang memiliki komponen tetap dan variabel.

Mengklasifikasikan Biaya Sesuai dengan Perilaku
Dalam menilai perilaku biaya, pertama-tama harus dipertimbangkan batasan waktu,
kemudian harus diidentifikasikan sumber-sumber daya yang dibutuhkan dan output aktivitas.
Terakhir harus diukur input dan output, dan ditentukan pengaruh perubahan output pada biaya
aktivitas.
Batasan waktu, menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau
variabelbergantung pada batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang,
semua biasya adalah variabel; dalam jangka pendek, paling tidak satu biaya adalah tetap.

Metode-metode untuk Memisahkan Biaya Campuran ke dalam Komponenkomponen
Tetap dan Variabel.

Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran
menjadi komponen tetap dan variabel, yaitu: metode tinggi rendah, metode scatterplot, dan
metode kuadrat terkecil. Masing-masing metode menggunakan asumsi hubungan biaya linear.

Sumber : Hand out Akuntansi Manajemen: Definisi, Proses Pembebanan dan perilaku Biaya Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

AUDITING

Auditing adalah proses sistematik dengan
tujuan untuk mendapatkan dan
mengevaluasi fakta yang berkaitan
dengan asersi mengenai kejadian dan
tindakan ekonomi untuk memastikan
kesesuaian antara asersi dengan kriteria
yang ditetapkan dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.

INTERNAL AUDITS
Internal auditing: fungsi penilai independen yang
dibentuk dalam organisasi untuk menguji dan
mengevaluasi aktivitas-aktivitas dalam organisasi IIA
(Institute of Internal Auditors), yang dilakukan:
Pemeriksaan keuangan
Evaluasi efisiensi operasi
Review kepatuhan (Compliance)
Mendeteksi kecurangan
Pemeriksaan IT
Sertifikasi:
CIA (Certified Internal Auditor)
Standar, pedoman dan sertifikasi dikelola oleh: IIA

Internal Auditor
Bertanggung jawab kepada direktur
Menjalankan fungsi internal control
Membantu organisasi dalam pengukuran
dan evaluasi:
– Efektivitas internal controls
– Pencapaian tujuan organisasi
– Ekonomis & efisiensi aktivitas
– Compliance with laws and regulations
Operational audits

Cakupan Pekerjaan Internal Auditors
Safeguarding assets (menjaga aset)
Compliance with policies and plans (kepatuhan
dengan kebijakan dan rencana)
Accomplishment of established objectives
(pencapaian tujuan yang telah ditetapkan)
Reliability & integrity of information (reliabilitas
dan integritas informasi)
Economics & efficient use of resources
(penggunaan sumber daya secara efisien dan
ekonomis)

Kerangka Kerja Internal Controls
Pemisahan tugas (mencatat, mengotorisasi,
menjaga)
Pendelegasian authority & responsibility
Otorisasi sistem
Dokumentasi & pencatatan
Pengendalian fisik aset & pencatatan
Supervisi manajemen
Independent checks
Recruitment & training

Audit Around The Computer
Seperti audit manual
Hanya memeriksa input dan output saja,
tanpa pemeriksaan lebih dalam terhadap
penggunaan program. Jika input dan output
benar
dianggap benar
Dilakukan jika sebagian besar pengolahan
data masih manual dan penggunaan
komputer hanya ut beberapa bagian saja

Audit With The Computer
Selain input dan output juga diperiksa
proses pada komputer, dapat digunakan filefile
transaksi yang berkaitan
 
Audit Through The Computer
Melaksanakan pekerjaan audit dengan
bantuan komputer

EXTERNAL AUDITS
External auditing: tujuan utamanya pada materialitas
dan kewajaran laporan keuangan disebut juga
financial audit.
Sertifikasi: CPA(Certified Public Accountant)
Indonesia akuntan (Ak) Bersertifikasi
Akuntan Publik (BAP)
Standar, pedoman dan sertifikasi dikelola oleh: AICPA(
American Institute of ssociation of Certified Public
Accountant) di Indonesia IAI

External Auditors
Bertanggung jawab kepada pemegang saham dan publik
– Melalui dewan komisaris
Menilai financial statement assertions
– Existence or occurrence
– Completeness
– Valuation and allocation
– Presentation and disclosure
– Rights and obligations
Harus melakukan uji kepatuhan (compliance) dengan hukum
dan regulasi
Harus melakukan uji terjadinya fraud dan ketidakpantasan
(improprieties)
Mengandalan struktur internal control untuk perencanaan audit
 
EXTERNAL vs. INTERNAL
External auditors memberikan jaminan mengenai:
– Kewajaran Laporan Keuangan
– Kecurangan (fraud) & ketidakberesan (irregularities)
– Kemampuan untuk survive
Internal auditors menilai dan mengevaluasi
kecukupan dan efektivitas pengendalian
– Pengendalian – sistem yang mencegah (prevents),
mendeteksi (detects), atau membetulkan (corrects)
kejadian-kejadian yang tidak sah (unlawful), tidak
diinginkan (undesirable) atau tidak benar (improper)

FINANCIAL AUDITS
Atestasi (pembuktian kebenaran) secara independen
yang dilakukan oleh seorang pakar (auditor BAP) yang
memberikan pendapat mengenai apa yang disajikan
dalam laporan keuangan.
Key concept: Independence
{Should be} Similar to a trial by judge
Proses sistematik meliputi:
Familiarization with the organization’s business
Evaluating and testing internal controls
Assessing the reliability of financial data
Produknya adalah laporan formal tertulis yang
menunjukkan pendapat mengenai realibilitas dari asersi
dalam laporan keuangan sesuai dengan GAAP

Untuk BAB I tentang Auditing, Assurance, and Internal Control
Bisa anda DOWNLOAD DISINI

Bagi kawan-kawan khusus fakultas ekonomi yang lagi ambil skripsi dan lagi butuh judul-judul skripsi sebagai bahan referensi, berikut ada beberapa judul skripsi yang mungkin bisa membantu. Semoga bermanfaat 🙂

  1. Analisis Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada PT. Pulomas Jaya
  2. Analisis Tingkat Ketaatan Perusahaan Publik Mengungkapkan Faktor Keuangan Sesuai Dengan Regulasi Pasar Modal
  3. Analisa Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Go Public Di BEJ
  4. Analisis Perlakuan Akuntansi Dan Pengakuan Pendapatan Pembiayaan Murabahah Di PT. Bank Syariah Mandiri
  5. Perlakuan Akuntansi Terhadap Aktiva Tetap Dan Penerapan Metode Depresiasi Pada PT. Yodya Karya – 70107
  6. Perlakuan Akuntansi Persediaan Obat-Obatan Dan Alat-Alat Kesehatan Serta Pengaruhnya Terhadap Neraca Dan Laporan Laba Rugi Pada Rumah Sakit Pusat Pertamina
  7. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Analisa CAMEL (Studi Kasus Pada PT. Bank Yudha Bhakti)
  8. Penyajian Laporan Keuangan Akibat Perubahan Kebijakan Akuntansi PT. X
  9. Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban Serta Dampaknya Terhadap Laba Perusahaan Real Estate PT. Mega Mustika Gemilang
  10. Analisa Prediksi Laba Masa Mendatang Dan Arus Kas Pada Kondisi Perekonomian Normal Dan Tidak Normal
  11. Kemampuan Laba Dan Arus Kas Dalam Memprediksi Laba Dan Arus Kas Masa Depan
  12. Analisa Kecukupan Pendanaan Dana Pensiun Menggunakan Metode Multi Diskriminan
  13. Peranan Analisa Laporan Keuangan Dalam Mempertimbangkan Permohonan Kredit Pada PT. Bank NISP
  14. Leasing Sebagai Alternatif Sumber Pembiayaan Barang Modal Di Jakarta
  15. Analisa Pengaruh Biaya Pengolahan Limbah Produksi Terhadap Perhitungan Pendapatan Perusahaan
  16. Peranan Laporan Keuangan Dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Kepada Calon Nasabah Oleh PT. Bank X
  17. Penetapan Akuntansi Untuk Financial Lease Pada PT. X Di Jakarta Sesuai Dengan Standar Khusus Akuntasi Sewa Guna Usaha Ditinjau Dari Sudut Lease
  18. Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Efisiensi Modal Kerja Pada PT. (Persero) Yodya Karya
  19. Pembiayaan Melalui Sewa Guna Usaha Dan Aplikasinya Pada PT. Nindya Karya
  20. Analisis Pratek Akuntansi Syariah Dalam Pengakuan Pendapatan Dan Biaya Serta Pelaporan Kerugian Pada PT. Bank Muamalat Indonesia
  21. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Rentabilitas (Studi Kasus Pada Bank X )
  22. Evaluasi Terhadap Pengawasan Pemberian Kredit Usaha Kecil Studi Kasus Pada Bank X
  23. Evaluasi Kebijakan Perlakuan Akuntansi Untuk Aktiva Tetap Pada Hotel Sahid Jaya
  24. Perlakuan Akuntansi Untuk Lease Pada PT. X Sebagai Lessor
  25. Pengguanaan Metode Pengakuan Pendapatan Serta Matching Concept Pada PT. X Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan
  26. Akuntansi Penjualan Cicilan Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan PT. Astra International Isuzu Sales Operasional Cab. Pramuka
  27. Analisa Pembiayaan Aktiva Tetap Dengan Cara Leasing Serta Perlakuan Akuntansinya Pada PT. Sutera Indah Utama
  28. Analisis Laporan Keuangan PT. X Sebagai Dasar Untuk Menilai Kondisi Keuangan Dan Prestasi Manajemen
  29. Kebijaksanaan Pengendalian Piutang Usaha Untuk Menekan Piutang Tak Tertagih Pada PT. Cakra Guna Cipta
  30. Tinjauan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No. 32 Pada BUMN Kehutanan, PT. Inhutani Jakarta
  31. Peranan Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kesehatan Bank (Studi Kasus PT. Bank Koppi)
  32. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Persediaan Barang Dagangan Pada Instalasi Farmasi Dan Pengaruhnya Terhadap Laba (Studi Kasus RSU FK UKI)
  33. Analisa Arus Kas Untuk Membantu Pengambilan Keputusan Investasi Pada Perusahaan Saerah Air Minum Ibu Kota Jakarta
  34. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Tehnik Analisa Camel (Studi Kasus Pada PT. BNI Persero Tbk)
  35. Evaluasi Atas Laporan Arus Kas Sebagai Pendukung Pengambilan Investasi
  36. Suatu Analisis Perlakuan Biaya Recovery Pada Perusahaan Kontraktor Bagi Hasil (Studi Kasus Pada Total Indonesia )
  37. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Melalui Analisa CAMEL Pada PT Bank “X”
  38. Kebijakan Deviden Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Industri Rokok
  39. Revaluasi Aktiva Tetap Perlakuan Akuntansi Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Go Publik
  40. Tinjauan Atas Bentuk Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Serba Usaha Tunas Jaya
  41. Evaluasi Terhadap Perlakuan Akuntansi Atas Perolehan Dan Penyusunan Aktiva Tetap Berwujud Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Laba Rugi PT. X
  42. Analisa Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada Perusahaan Asuransi Kerugian Pada PT. X
  43. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban Sesuai Dengan PSAK No. 36 Pada PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Serta Dampaknya Terhadap Laba Perusahaan
  44. Akuntansi Revaluasi Aktiva Tetap Implikasi Standar Di Indonesia (Studi Kasus PT. Bayer Indonesia Tbk Dan PT. Baligraha Medikatama
  45. Analisis Laporan Arus Kas Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Dynaplast
  46. Evaluasi Akuntansi Atas Pendapatan Dan Biaya Pada PT. Caltex Pacific Indonesia – 6080 / 30145
  47. Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk Mengukur Tingkat Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT. Delta Jakarta Tbk)
  48. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Terhadap Aktiva Tetap Sesuai Pasal No. 16 & 17 Serta Hubungannya Dengan Efisiensi Pada PT. Dasatria Utama
  49. Analisa Perlakuan Akuntansi Perminyakan Terhadap Biaya Eksplorasi Dengan Succes Full Effort Method, Full Cost Methode Dan Production Sharing Contract Accounting Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Medco Energi Internasional Tbk)
  50. Perlakuan Akuntansi Leasing Dan Peran Leasing Dalam Pengadaan Kembali Barang Pada PT. Barito Pacific Timber Tbk.
  51. Penggunaan Informasi Laba Dan Arus Kas Untuk Memprediksi Laba Dan Arus Kas Di Masa Yang Akan Datang
  52. Peranan Laporan Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Kredit Oleh Beberapa Bank Di DKI Jakarta
  53. Analisa Terhadap Penerapan PSAK No. 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Pada Dana Pensiun Bank Mandiri (Kelanjutan Dari Dana Pensiun Bank Bumi Daya )
  54. Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Dan Pemilihan Metode Pemilihan Metode Penyusutan Yang Tepat Pada PT. X
  55. Analisa Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada PT. X
  56. Dampak Akuisisi Holding Company Terhadap Laporan Keuangan Subsidiaries (Studi Kasus PT. Indocement Tunggal Prakarsa Dan PT. Indofood Sukses Makmur Dan PT. Boga Sari Flour Mills
  57. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Untuk Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap Laba
  58. Evaluasi Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Kualitas Pendanaan Program Pensiun Dengan Analisis Gains Looses
  59. Akuntansi Aktiva Biologikal : Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan – Perusahaan Hutan (Studi Kasus Pada PT. Inhutani)
  60. Prospek Penerbitan Obligasi Pemerintah Daerah Sebagai Upaya Peningkatan Dana Pembangunan Daerah Di Indonesia
  61. Analisis Penggunaan Teknik Hedging Dalam Meminimalkan Resiko Kerugian Akibat Fluktuasi Kurs Mata Uang Asing
  62. Kepentingan Relatif Sumber-Sumber Resiko Pada Sistem Asuransi Dan Pembentukan Modelnya
  63. Hubungan Kandungan Informasi Laba Akuntansi Total Arus Kas Dan Komponen Arus kas Dengan Harga Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Yang Go Publik Di BEJ
  64. Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Go Publik Di BEJ
  65. Analisa Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Pada PT. X
  66. Evaluasi Pencatatan Dan Pelaporan Portofolio Efek Pada Perusahaan Reksa Dana Terbuka
  67. Analisa Prediksi Laba Masa Mendatang Laba Dan Arus Kas Pada Kondisi Perekonomian Normal Dan Tidak Normal
  68. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  69. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  70. Pengaruh Perubahan Informasi Arus Kas Dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar Di BEJ
  71. Analisa Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Periode 2002 – 2004
  72. Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Piutang PT. Trakindo Utama Jakarta
  73. Hubungan Antara Rasio Profitabilitas Dengan Nilai Tambah Ekonomis Dalam Kinerja Keuanagn Perusahaan
  74. Analisa Tingkat Kesehatan Bank Dan Luas Pengungkapan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Pada Laporan Tahunan Perbankan Yang Terdaftar Di BEJ
  75. Analisis Penerapan Metode Akuntansi Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap Market Value Pada Perusahaan Menufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  76. Analisis Penerapan Metode Akuntansi Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  77. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
  78. Pengaruh Informasi Arus Kas Operasi Dan Penyesuaian Akrual Terhadap Unexpected Trading Volume Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  79. Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Dengan Deviden Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  80. Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di BEJ
  81. Analisa Pengaruh Keputusan Merger Dan Akuisisi Terhadap Volume Perdagangan Dan Kinerja Perusahaan Publik Di Indonesia 1995-2004
  82. Analisis Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEJ)
  83. Pengaruh Hasil Analisa Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan-Perusahaan Go Publik Di BEJ
  84. Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Dan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Otomotif Yang Terdaftar Di BEJ
  85. Analisa Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk)
  86. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Salah Satu Alat Bantu Alat Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. X
  87. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksikan Pertumbuhan Laba Dimasa Yang Akan Datang
  88. Analisis Dampak Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Terhadap Harga Pokok Penjualan (Cost Of Good Sold) Pada PT. X
  89. Analisa Akuntansi Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan Sesuai Dengan PSAK No. 14
  90. Metode Pengawasan Bank Indonesia Terhadap Bank Syariah
  91. Metode Penilaian Persediaan Untuk Mencapai Laba Optimal Bagi Perusahaan Levi’S
  92. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Industri Jasa Di Indonesia
  93. Analisa Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di BEJ
  94. Analisis Pengaruh Kebijakan Piutang Dagang Terhadap Tingkat Likuiditas Dan Profitabilitas Pada PT. Permorin
  95. Analisis Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta)
  96. Analisa Laporan Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Ukur Dalam Menilai Kesehatan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Dynaplast Tbk)
  97. Penerapan Akuntansi Perminyakan Untuk Biaya Eksplorasi, Pengembangan, Dan Produksi Pada Industri Minyak Dan Gas Bumi (Studi Kasus Pada KPS X)
  98. Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Berdasarkan Ricardian Hipotesis
  99. Akuntansi Dan Pengawasan Aktiva Tetap Pada Perusahaan Air Minum Mineral (Studi Kasus Pada PT. X)
  100. Penerapan Perlakuan Akuntansi Tingkat Harga Umum Terhadap Laporan Dan Rasio Keuangan (Studi Kasus Pada PT. X)
  101. Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Memproduksi Laba Dan Arus Kas Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  102. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan HutangSstruktur Modal Perusahaan
  103. Hubungan Kandungan Informasi Laba Akuntansi Total Arus Kas Dan Komponen Arus Kas Dengan Harga Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Yang Go Public Di BEJ
  104. Kemampuan Laba Dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Laba Dan Arus Kas Operasi Periode Mendatang
  105. Analisis Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana
  106. Analisis Pengaruh Rasio Laporan Arus Kas Dan Profitabilitas Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Di BEJ
  107. Perlakuan Akuntansi Terhadap Aktiva Tetap Dan Pengaruhnya Pada Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada PT. Taiho Nusantara
  108. Pengaruh Perubahan Deviden Kas Terhadap Future Earnings (Analisa Pada Perusahaan Di BEJ)
  109. Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Camel Dan Metode Altman Sebagai Alat Untuk Memprediksi Tingkat Kegagalan Usaha Pada PT. Bank Swadesi Tbk.
  110. Penggunaaan Basic Akrual Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Semarang 
  111. Rasio Profitabilitas Dan Solvabilitas Guna Memprediksi PER Dan PBR Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Go Public Di BEJ Pada Periode 1999 – 2002
  112. Menilai Tingkat Kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2001 – 2003 : Penerapan Analisis Camel
  113. Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Untuk Merger Dan Akuisisi Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Publik Di Indonesia
  114. Analisis Perlakuan Akuntansi Perminyakan Dibandingkan Dengan PSAK No. 29 Dan Konstribusi Terhadap Penerimaan Negara (Studi Kasus Pada KPS PT. X)
  115. Sistem Pelaporan Akuntansi Lazis (Studi Kasus Pada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Pos Keadilan Peduli Umat, Dan Baitul Maal Muamalat)
  116. Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta
  117. Pengaruh Rasio Pengembalian Investasi Rasio, Hutang Dan Margin Laba Operasi Terhadap Tingkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di BEJ
  118. Penerapan Akuntansi Sosial Ekonomi Pada PT. Astra Argo Lestari Tbk
  119. Dampak Penggunaan Bond Rating Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  120. Analisa Hubungan Kelengkapan Pengungkapan Laporan Tahunan Dengan Tingkat Likuiditas Solvabilitas Ukuran Perusahaan Dan Jenis Industri Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
  121. Analisa Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Terhadap Deviden Kas (Studi Kasus : Perusahaan Property Yang Go Public Di BEJ)
  122. Analisis Pengaruh Pengumuman Saham Bonus Terhadap Volume Perdagangan Saham Tahun 1999 – 2002 Suatu Event Study Pada BEJ
  123. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus : PT. (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia
  124. Hubungan Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Dengan Deviden Pada Perusahaan Industri Manufaktur Yang Go Public Di BEJ
  125. Hubungan Antara Tingkat Solvabilitas Dan Struktur Modal Dengan Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta (Periode 2000 – 2002)
  126. Pengaruh Keputusan Merger Dan Akuisisi Terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Publik Di Indonesia
  127. Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
  128. Analisis Hubungan Antara Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Dan Data Akrual Dengan Return Saham
  129. Analisa Atas Laporan Keuangan PT. Krakatau Steel Untuk Mengukur Tingkat Kesehatan Perusahaan
  130. Pengaruh Perusahaan Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Go Public Di BEJ
  131. Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Industri Farmasi Indonesia
  132. Analisa Hubungan Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Dengan Deviden Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEJ
  133. Pengaruh Financial Leverage, Operating Lease Dan Firm Size Terhadap Resiko Sistematik
  134. Analisis Perbedaan EAT Dan EPS, PER, Serta PBV Pada Perusahaan Yang Melakukan Pemecahan Saham Dan Yang Tidak Melakukan Pemecahan Saham Pada Industri Keuangan
  135. Studi Empiris Terhadap Kecepatan Reaksi Pasar atas Pengumuman Laba
  136. Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Laba (Penetapan Rasio Keuangan Sebagai Diskriminator)
  137. Analisa Rasio Arus Kas Dan Trend Untuk Menilai Kinerja Perusahaan
  138. Pengaruh Kalasifikasi Komponen Laba Terhadap Kemampuan Prediksi Laba Dan Arus Kas Operasi Pada Perusahaan Perdagangan Dan Jasa di BEJ ( 2004)
  139. Analisa Peningkatan Integrasi Dengan Biaya Elementer Sebagai Alternatif Pengakuan Pendapatan Konstruksi Jangka Panjang
  140. Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEJ
  141. Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ
  142. Hubungan Nilai Tukar Rupiah Dengan Dollar Amerika Terhadap Kinerja Keuangan Pada Industri Otomotif Yang Go Public
  143. Analisis Perlakuan Akuntansi Transaksi Sewa Guna Usaha Dan Pelaporannya Ditinjau Dari Sisi Lessor
  144. Analisis Pengaruh Rasio Laporan Arus Kas Dengan Profitabilitas Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Di BEJ
  145. Analisa Pengaruh Antara Laba Akuntansi Dan Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Jakarta Pada Perusahaan-Perusahaan Metal Products Yang Terdaftar Di BEJ
  146. Analisis Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
  147. Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Untuk Merger Dan Akuisisi Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Publik Di Indonesia
  148. Analisa Rasio Arus Kas Dan Trend Untuk Menilai Kinerja Perusahaan
  149. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Efektivitas Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus : PT. Indofarma (Persero) Tbk.)
  150. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan Property Yang Terdaftar Di BEJ
  151. Praktik Akuntansi Piutang Dagang Pada PT. X di Cibitung
  152. Penerapan PSAK No. 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Pada Laporan Keuangan Dana Pensiun Astra Tahun 2003
  153. Analisa Pengaruh Marger Dan Akuisisi Terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 1997 – 2002
  154. Hubungan Antara Rasio Profitabilitas Dengan Nilai Tambah Ekonomis Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di DEJ
  155. Pengaruh Pengumuman Merger Terhadap Return Saham Perusahaan Akuisitor Dan Non Akuisitor Dalam Industri Perbankan 

Sumber :  http://zawa.blogsome.com/2008/08/25/judul-skripsi-fakultas-ekonomi-akuntansi-manajemen-dan-sosial-ekonomi/